Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan (tree of life) karena hampir seluruh bagian dari pohon, akar, batang, daun dan buahnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan kehidupan manusia sehari-hari.
EKOLOGI TANAMAN
     Tanaman kelapa membutuhkan lingkungan hidup yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksinya. Faktor lingkungan itu adalah sinar matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban, keadaan tanah dan kecepatan angin. 
     Disamping itu, iklim merupakan faktor penting yang ikut menentukan pertumbuhan tanaman kelapa.
         a. Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah mempunyai drainase yang baik. 
Akan tetapi distribusi curah hujan, kemampuan tanah untuk menahan air hujan serta kedalaman air tanah, lebih penting daripada jumlah curah hujan sepanjang tahun.
         b. Angin berperan penting pada penyerbukan bunga (untuk penyerbukannya bersilang) dan transpirasi tanaman.
         c.Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimum 120 jam/bulan atau 2000  jam/tahun sebagai sumber energi fotosintesis. Bila dinaungi, pertumbuhan tanaman muda dan buah akan terlambat. Pada bulan-bulan dimana jumlah penyinaran per bulan lebih tinggi dari rata-rata, jumlah produksinya biasanya menjadi lebih banyak.
         d. Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan terjadi perubahan fisiologis dan morfologis tanaman kelapa. Pertumbuhan kelapa sangat dipengaruhi oleh suhu, terutama saat berbuah. 
Suhu rendah tidak cocok untuk tanaman kelapa, karenanya penyebaran tanaman kelapa terbatas pada daerah tropis. Suhu tahunan yang optimal adalah 27oC dengan variasi harian maksimum 7oC.

Ketinggian Tempat
     Tanaman kelapa secara komersial dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian dari pinggir laut sampai 600 meter di atas permukaan laut. Ketinggian yang optimal 0-450 m dpl. Kelapa dapat tumbuh diatas ketinggian tersebut, namun hasilnya menjadi berkurang. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu berbuah terlambat, produksi sedikit dan kadar minyaknya rendah. Di beberapa lokasi dipinggir pantai, banyak kelapa tumbuh dengan baiknya
Kelembaban
     Selain cuaca panas tanaman kelapa juga menyukai udara yang lembab. Namun, bila udara terlalu lembab dalam waktu lama, juga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, karena mengurangi penguapan dan penyerapan unsur hara serta mengundang penyakit akibat cendawan. Kelapa akan tumbuh dengan baik pada rH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65%. Bila rH udara sangat rendah, evapotranspirasi tinggi, tanaman kekeringan buah jatuh lebih awal (sebelum masak), tetapi bila rH terlalu tinggi menimbulkan hama dan penyakit
Tanah
     Tanaman kelapa dapat tumbuh pada bagian jenis tanah, aluvial, lateril, vulkanis, berpasir, liat dan tanah berbatu. Derajat keasaman (pH) tanah yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman kelapa adalah 6,5 - 7,5. Namun demikian kelapa masih dapat tumbuh pada tanah yang mempunyai pH 5 - 8.
Manfaat Tanaman
     Kelapa dijuluki pohon kehidupan, karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan seperti berikut: 
     (1) sabut: coir fiber, keset, sapu, matras, bahan pembuat spring bed; 
     (2) tempurung: arang (charcoal), karbon aktif dan kerajinan tangan; 
     (3) daging buah: kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan, kelapa parutan kering (desiccated coconut); 
     (4) air kelapa: cuka, nata de Coco; 
     (5) batang klelapa: bahan bangunan untuk kerangka atau atap; 
     (6) daun kelapa: lidi untuk sapu, barang anyaman (dekorasi pesta atau Mayang); 
     (7) nira kelapa: gula merah (kelapa)
SYARAT PERTUMBUHAN
    a. Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti aluvial, laterit, vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, tetapi paling baik pada endapan aluvial.
    b.Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH diatas 7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur hara, sering menunjukkan gejala-gejala defisiensi besi dan mangan.
    c. Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila kandungan air tanah sama dengan laju evapotranspirasirasi atau bila persediaan air ditambah curah hujan selama 1 bulan lebih besar atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia. Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama kandungan bahan organik dan keadaan penutup tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80-100 cm.
    d.Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah yang mengalami erasi
JENIS KELAPA
Kelapa (Cocos nucifera) termasuk familia Palmae dibagi tiga: 
   (1) Kelapa dalam dengan varietas Viridis (kelapa hijau), Rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis, 
   (2) Kelapa genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), varietas Regia (kelapa raja), Pumila (kelapa puyuh), Pretiosa (kelapa raja malabar), dan 
   (3) Kelapa hibrida

Varietas Dalam
     Varietas ini berbatang tinggi dan besar, tingginya mencapai 30 meter atau lebih. Kelapa dalam mulai berbuah agak lambat, yaitu antara 6-8 tahun setelah tanam dan umurnya dapat mencapai 100 tahun lebih. 
     Keunggulan varietas ini adalah: 
- Produksi kopranya lebih tinggi, yaitu sekitar 1 ton kopra/ha/ tahun pada umur 10 tahun.
- Produktivitas sekitar 90 butir/pohon/tahun. 
- Daging buah tebal dan keras dengan kadar minyak yang tinggi. 
- Lebih tahan terhadap hama dan penyakit

Varietas Hibrida
     Kelapa varietas hibrida diperoleh dari hasil persilangan antara varietas genjah dengan varietas dalam. Hasil persilangan itu merupakan kombinasi sifat-sifat yang baik dari kedua jenis varietas asalnya. Kelapa genjah mempunyai kelemahan antara lain:
    a. Peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik.
    b.Berbuah lebat tetapi mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
    c. Ukuran buah relatif kecil, kadar kopranya rendah yakni hanya sekitar 130 gr per buah, dan kadar minyaknya 65% dari bobot kering daging buah. 
     Sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh kelapa hibrida adalah: 
- Lebih cepat berbuah, sekitar 3-4 tahun setelah tanam. 
- Produksi kopra tinggi,sekitar 6-7 ton/ Ha/ tahun pada umur 10 tahun. 
- Produktivitas sekitar 140 butir/ pohon/ tahun. 
- Daging tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi. 
- Produksivitas tandan buah, sekitar 12 tandan dan berisi sekitar 10-20 butir buah kelapa, daging buahnya mempunyai ketebalan sekitar 1,5 centi meter.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
PEMBIBITAN
Persyaratan Benih
     Syarat pohon induk adalah berumur 20-40 tahun, produksi tinggi (80-120 butir/pohon/tahun) terus menerus dengan kadar kopra tinggi (25 kg/pohon/tahun), batangnya kuat dan lurus dengan mahkota berbentuk sperical (berbentuk bola) atau semisperical, daun dan tangkainya kuat, bebas dari gangguan hama dan penyakit
     Ciri buah yang matang untuk benih, yaitu umur ± 12 bulan, 4/5 bagian kulit berwarna coklat, bentuk bulat dan agak lonjong, sabut tidak luka, tidak mengandung hama penyakit, panjang buah 22-25 cm, lebar buah 17-22 cm, buah licin dan mulus, air buah cukup, apabila digoncang terdengar suara nyaring.
Penyiapan Benih
     Seleksi benih sesuai persyaratan, istirahatkan benih selama ± 1 bulan dalam gudang dengan kondisi udara segar dan kering, tidak bocor, tidak langsung terkena sinar matahari dan suhu udara dalam gudang 25-27 derajat C dan dilakukan dengan menumpuk buah secara piramidal tunggal setinggi 1 meter dan diamati secara rutin.

Teknik Penyemaian Benih
a). Pembibitan
     1. Syarat lokasi persemaian: topografi datar, drainase baik, dekat sumber air dengan jumlah cukup banyak, dekat lokasi penanaman. 
     2. Persiapan bedengan atau polybag Olah tanah sampai gembur sedalam 30-40 cm, bentuk bedengan dengan lebar 2 m, tinggi 25 cm dan panjang tergantung lahan dengan jarak antar bedengan 60-80 m. 
Untuk polybag, terbuat dari polyethylene/poliprophylene berwarna hitam dengan ukuran 50 x 40 cm dan tebal 0.2 mm, bagian bawah berlubang diameter 0.5 cm dengan jarak antar lubang 7.5 cm sebanyak 48 buah untuk aerasi dan drainase dan diisi dengan tanah top soil halus (bila tanah berat harus dicampur pasir 2:1) setinggi 2/3. 
    3. Pendederan, dengan menyayat benih selebar ± 5 cm pada tonjolan sabut sebelah tangkai berhadapan sisi terlebar dengan alat yang tajam dan jangan diulang. 
    4. Desifektan benih dengan insektisida dan fungisida (Azodrin 60 EC 0.1% dan difolatan 4F 0.1%) selama dua menit. 
    5. Tanam benih dalam tanah sedalam 2/3 bagian dengan sayatan menghadap keatas dan mikrofil ke timur. 
    6. Penanaman dengan posisi segitiga bersinggungan. 
Setiap satu meter persegi dapat diisi 30 - 35 benih atau 25.000 butir untuk areal 1 hektar.
- Lama pembibitan 5-7 bulan; jarak tanam 60x60x60 cm; jumlah bibit 24.000/ha.
- Lama pembibitan 7-9 bulan; jarak tanam 60x60x60 cm; jumlah bibit 17.000/ha. 
Lama pembibitan 9-11 bulan; jarak tanam 60x60x60 cm; jumlah bibit 1.000/ha. 
    7. Bila disemai di bedengan, maka setelah benih berkecambah (panjang tunas 3-4 cm) perlu dipindahkan ke polybag. 
    8. Persemaian di polybag berlangsung selama 6-12 bulan,berdaun ± 6 helai dan tinggi 90-100 cm
b. Pembibitan Kitri
    1. Syarat tempat: tanah datar, terbuka, dekat sumber air, dekat areal pertanaman, cukup subur dan mudah diawasi 
    2. Cara membuat bedengan
    2.a.Tanah diolah sedalam 30-40 cm, dibersihkan dari gulma/batuan dan digemburkan.
    2.b.Bentuk bedengan berukuran 6 x 2 x 0.2 meter dengan jarak antar bedengan 80 cm, sebagai saluran drainase. 
    3. Mengajir: sesuai dengan jarak tanam bibit yaitu 60 x 60 x 60 cm. 
    4. Menanam kecambah
   4.a.Menanam kecambah sesuai dengan besarnya benih
   4.b.Menanam kecambah dalam lubang dengan tertanam sampai pangkal plumula
Pemeliharaan Penyemaian
Pemeliharaan saat pendederan, meliputi ;
    a. Penyiraman, dilakukan dengan menggunakan gembor atau springkel pada dua hari I 5 liter/m2/hari, tiap pagi dan sore, dan Selanjutnya 6 liter/m2/hari. Untuk mengetahui cukup tidaknya penyiraman, maka setelah 2 jam pada bagian sayatan ditekan dengan ibu jari, apabila keluar air maka penyiraman telah cukup.
    b. Pembersihan rumput-rumputan untuk mencegah adanya inang hama dan dan penyakit
Pemeliharaan pada saat pembibitan, yaitu:
   a. Penyiraman, dilakukan sampai jenuh, selanjutnya dapat disiram dengan gembor, selang atau spingkel pada pagi dan sore hari. Kebutuhan penyiraman per polybag per hari, tergantung pada umur bibit.
   b. Proteksi, dengan pemberian insektisida atau fungisida dengan dosis rata-rata 2 cc/liter dan disemprotkan pada tanaman sampai basah dan merata.
   c. Penyiangan Gulma, dilakukan setiap satu bulan sekali, dengan mekanis maupun herbisida.
   d. Pemupukan, yaitu Nitrogen, Phosphat, Kalium dan Magnesium yang dilakukan setiap bulan sekali dengan mencampurakannya kedalam tanah polybag setebal 3 cm.
   e. Seleksi Bibit, meliputi: memisahkan tanaman yang kerdil, terkena penyakit dan hama dan dilakukan terus menerus dengan interval 1 bulan setelah bibit berumur 1 bulan 
Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit sebaiknya saat musim hujan, dengan cara:
   1.Bibit kitri; dipindahkan dalam bentuk bibit cabutan yang dibongkar dari persemaian bibit. Umur bibit sewaktu pemindahan telah mencapai 9-12 bulan. 
Pemindahan harus hati-hati dan dijaga kitri dalam keadan utuh.
   2.Bibit polybag; dipindahkan pada umur 9-12 bulan. 
Dua sampai tiga hari sebelum dipindahkan akar yang keluar dari polybag harus dipotong

Advertisement

0 comments:

Post a Comment

 
Top